Manfaat Berpikir Positif dan Cara Melatihnya
Apa definisi dari berpikir positif?
Well, untuk menjawab pertanyaan ini, gue paling suka menjawabnya dengan mengutip sebuah gagasan dari Dr. Ibrahim Elfiky dalam bukunya yang berjudul “Terapi Berpikir Positif”.
Dalam bukunya tersebut, beliau menjelaskan bawah berpikir positif adalah sumber kekuatan dan sumber kebebasan. Disebut sebagai sumber kekuatan — karena dengan berpikir positif, akan memudahkan seseorang untuk menemukan solusi atas segala permasalahannya. Dan disebut sebagai sumber kebebasan — karena dengan berpikir positif, seseorang akan terbebas dari penderitaan mental dan fisik yang ditimbulkan karena pikiran negatif.
Coba jawab pertanyaan ini
Bayangkan lo ada di tengah gurun pasir dan lo merasa haus. Ketika lo buka botol minum lo, ternyata isinya tinggal setengah. Nah pertanyaannya, lo lebih memilih bilang kalau persediaan minum lo terisi “setengah penuh” atau “setengah kosong”?
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kedua pilihan diatas bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik seseorang.
Sebenarnya, gak ada yang benar atau salah kok dari kedua pilihan jawaban diatas, setuju gak? Karena secara logika kedua pilihan tersebut sama aja kan? Sama-sama benar.
Tapi, diantara kedua pilihan tersebut, masing-masing pilihan punya dampak yang berbeda buat diri lo sendiri.
Setengah Kosong VS Setengah Penuh
Kalau lo menjawab pertanyaan diatas dengan menjawab “setengah kosong”, tentu akan ada perasaan negatif — entah itu panik, kecewa, sedih dll, seperti misalnya:
“Yah, tinggal TINGGAL SETENGAH LAGI airnya bakal habis”
Jawaban ini adalah jawaban yang cenderung mengarahkan seseorang pada sifat pesimis karena dampak negatif yang ditimbulkan tadi.
Nah, tapi beda halnya dengan pilihan jawaban “setengah penuh”, hal ini justru mengarahkan seseorang pada sifat optimis karena dampak positif yang didapatkan — misalnya pikiran seperti ini:
“Oke, tenang, airnya masih ada setengah lagi”
Dengan adanya sifat optimis ini tentu akan memudahkan seseorang untuk berpikir positif dan menemukan solusi atas permasalahannya— dalam hal ini berada di tengah gurun pasir dengan persediaan minum yang terbatas.
Berpikir positif memang tidak akan menyelesaikan masalah lo, tapi dengan berpikir positif, akan membantu lo mengatasi masalah dengan bijak dan sebaik mungkin.
Manfaat berpikir positif
Sebelum lo melatih diri untuk bisa berpikir positif, gue mau menjabarkan beberapa manfaat yang akan lo dapatkan ketika berpikir positif.
Berpikir positif dan sifat optimis tentunya menjadi sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Dengan sifat optimis ini akan memberikan manfaat yang tidak ternilai buat lo, salah satunya adalah kesehatan.
Kim et al. (2012) melakukan sebuah penelitian yang diikuti oleh 70.000 wanita di Amerika pada tahun 2004 sampai 2012. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka yang memiliki sifat optimis, dapat menurunkan persentase kematian yang disebabkan oleh penyakit:
- Jantung
- Stroke
- Kanker, termasuk kanker payudara, ovarium, paru-paru, dan kolorektal
- Infeksi
- Gangguan pernafasan
Selain itu, dengan berpikir positif seseorang juga bisa merasakan berabagai manfaat — seperti meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan energi, memperbaiki kesehatan mental dan fisik, mempercepat pemulihan, mencegah stress dan depresi, hingga bisa membuat seseorang panjang umur.
Dampak berpikir negatif
Menurut gue hal pertama yang harus lo lakukan sebelum memulai berpikir positif adalah mengetahui terlebih dahulu dampak dari pikiran negatif, karena dengan begitu lo akan selalu termotivasi untuk tidak berpikir negatif secara berlebihan.
Yang harus lo tau, bahwa pikiran negatif itu — jika dibiarkan terus menerus, akan memberikan dampak negatif bagi diri lo sendiri. Pikiran negatif juga bisa membuat pikiran tertutup (close minded) sehingga disaat lo memiliki pikiran negatif, maka wajar aja lo gak bisa menerima pendapat orang lain.
Selain itu, pikiran negatif juga bisa membuat lo:
- Stress
- Depresi
- Marah
- Gangguan mental dan fisik
- Pesimis
- dll.
Namun di satu sisi, pikiran negatif — sejatinya juga mendorong otak kita untuk menyelamatkan diri sendiri. Seperti misalnya, ketika lo berada di tengah hutan yang dipenuhi oleh binatang buas, tentu pikiran negatif — seperti rasa takut, panik dan kegelisahan, akan muncul di kepala lo. Dengan begitu, lo akan mencari segala cara dan upaya agar tidak menjadi santapan binatang buas tersebut — walaupun dengan perasaan yang negatif. Oleh karena itu, punya pikiran negatif sebenarnya gak apa-apa kok — asalkan itu gak berlebihan, sehingga membuat lo menutup diri dan gak bisa berpikir jernih.
Alasan berpikir positif
Nah, sebelum kita masuk ke pembahasan tentang bagaimana caranya berpikir positif, gue mau membahas tentang ‘alasan’-nya dulu — kenapa lo harus berpikir positif.
Meningkatkan kebahagiaan
Berpikir positif sudah satu paket dengan kebahagiaan, Kenapa begitu? Karena orang yang berpikir positif sudah bisa menerima apa yang dirinya punya — baik itu kekuatan, maupun kelemahannya. Orang yang berpikir positif juga sudah bisa menyikapi pikiran negatif yang ada pada dirinya sehingga pikiran negatif tersebut tidak akan ‘se-enaknya’ untuk menghancurkan dirinya.
Meningkatkan harga diri
Point ini berkaitan sama point sebelumnya. Jadi, kalau lo bisa menerima semua apa yang ada dalam diri lo, itu berarti tandanya lo sudah bisa menghargai diri sendiri. Dengan bisa menghargai diri sendiri, tentunya lo juga sudah tau apa aja sih potensi diri lo — sehingga dengan begitu lo bisa memaksimalkan potensi tersebut untuk meningkatkan harga diri lo.
Meningkatkan motivasi
Dengan berpikir positif, lo akan berfokus pada kesuksesan bukan kegagalan. Artinya, orang yang bisa berpikir positif akan lebih mudah untuk mendapatkan motivasi dari dalam dirinya sendiri. Lo gak akan pernah berpikir
“Nanti kalau gue gagal, pasti orang terdekat gue akan kecewa dan menjauh dari hidup gue”
Tapi lo akan berpikir
“Kalo gue sukses, orang-orang terdekat gue pasti bahagia. Gue akan terus berusaha untuk meraih kesuksesan agar bisa membuat mereka bahagia”
Meningkatkan kesehatan
Cara berpikir seseorang juga berpengaruh terhadap kesehatan orang itu sendiri. Orang yang berpikir positif cenderung lebih mudah mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya — dan kebahagiaan juga mempengaruhi kesehatan seseorang. Kalaupun terserang penyakit, orang yang berpikir positif memiliki kemampuan untuk pulih lebih cepat dibanding yang tidak.
Meningkatkan relasi
Menurut sudut pandang dan pengalaman gue, seseorang cenderung lebih suka untuk bergaul dengan orang yang bisa memberikan energi positif bagi hidupnya daripada yang tidak. Oleh karena itu, dengan outcome yang dihasilkan dari berpikir positif, tentunya akan membuat lo jadi lebih gampang bergaul dengan orang lain dan membangun relasi.
Melatih diri untuk berpikir positif
Oke, sekarang kita sampai pada sesi pamungkas — tapi bukan Bambang :)
Gimana sih caranya untuk melatih diri supaya bisa berpikir positif?
Nah, dibawah ini gue bakal share apa aja yang pernah gue lakukan untuk melatih diri supaya bisa berpikir positif.
Hindari perkataan negatif pada diri sendiri
Jangan pernah biarkan diri lo untuk berpikir atau berkata negatif kepada diri sendiri. Kenapa? Karena hal ini bisa membuat lo menderita. Lalu gimana kalo pikiran negatif datang menghampiri? Nah maka dari itu, ketika pikiran negatif datang, yang perlu lo lakukan adalah mengganti pikiran negatif tersebut. Lakukan berbagai cara yang bisa menghilangkan pikiran negatif itu, seperti misalnya:
Fokus pada hal-hal baik
Ketika lo mendapatkan masalah dan pikiran negatif, coba deh cari hal baik (hikmah) yang bisa lo ambil dari masalah tersebut. Dengan begitu, lo akan lebih mudah untuk berpikir positif. Misalnya, ketika lo sudah siap dan rapih untuk hangout sama teman, tiba-tiba teman tersebut membatalkan janji. Nah, dari pada lo sebel atau kecewa — yang mungkin gak ada gunanya juga, mending lo ambil hikmahnya aja, seperti misalnya dengan begini lo bisa punya lebih banyak waktu ‘me time’ untuk santai.
Mulai latihan untuk mengucapkan perkataan positif kepada diri sendiri
Latihlah diri lo untuk mengucapkan perkataan positif kepada diri sendiri meskipun lo sedang berada dibawah tekanan. Salah satu contoh dari perkataan positif misalnya seperti ini, dari pada lo bilang
“Aduh goblok banget gue, jelek banget dah nih kerjaan gue”
mending lo bilang
“OK, ini emang gak bagus, gue akan coba cara lain supaya bisa bikin hal ini jadi lebih baik lagi”.
Gimana? Jadi lebih enak kan?
Penelitian juga menunjukkan bahwa perkataan kepada diri sendiri bisa mempengaruhi perasaan, pikiran dan kebiasaan untuk melawan stress. Nah, mulai sekarang hati-hati deh untuk mengeluarkan perkataan negatif kepada diri sendiri.
Hibur diri dengan hal-hal lucu
Ketika lo menghadapi sebuah masalah, coba deh tertawa diatas masalah tersebut. Namun, ini bukan berarti lo menganggap enteng masalah tersebut ya! Tujuan dari hal ini adalah untuk mengembalikan mood jadi lebih baik lagi. Gak cuma itu, peneliti juga menjelaskan bahwa dengan tertawa kita bisa menurunkan tingkat stress, anxiety dan depresi. Nah, makanya ketika lo menghadapi masalah, coba tenangin diri dan kembaliin mood dengan cara — misalnya menonton film komedi atau acara favorit lo, yang bisa bikin lo ketawa.
Latihan bersyukur
Cobalah untuk bersyukur dengan apa yang lo dapatkan hari ini. Lo bisa memulainya dari memikirkan, “kira-kira apa sih yang membuat lo senang hari ini?” Apakah itu rekan kerja yang bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan tugas? Kalau begitu, coba deh ucapin perkataan terima kasih dengan tulus buat teman kerja lo itu. Banyak banget manfaat yang bisa lo dapatkan ketika bersyukur, salah satunya adalah membantu lo untuk bisa berpikir positif.
Atau cara lainnya, lo bisa juga mulai menulis gratitude journal, yaitu catatan harian yang berisi tentang hal-hal yang lo syukuri selama menjalani hari ini.
Memang ini berat buat lo yang belum terbiasa. Tapi, coba paksa sedikit diri lo buat memulai dari jumlah yang kecil terlebih dahulu — sekecil mungkin sampai lo gak bisa menolak hal itu, sehingga lo akan merasa malu ketika tidak melakukannya. “masa gitu aja gak bisa”
Dengan begini, tentunya akan lebih mudah dalam membangun sebuah habit. Setelah lo terbiasa dengan hal kecil, maka dengan sendirinya lo akan meng-upgrade jumlah tersebut jadi lebih banyak.
Bangun sifat optimis dalam diri
Berpikir positif adalah seperti berolahraga untuk membentuk otot. Lo harus terus menerus melatih diri supaya otot tersebut dapat berkembang. Salah satu cara yang bisa membantu lo untuk melatih diri berpikir positif adalah dengan mengembangkan sifat optimis dalam diri. Dengan sifat optimis, lo akan memiliki perasaan “tenang aja, gue pasti bisa!” sehingga hal ini dapat memudahkan lo untuk mencapai tujuan.
Meditasi — gak usah lama-lama, 2 menit aja dulu.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, dalam membangun sebuah kebiasaan, cara termudah untuk melakukannya adalah dengan memulai dari hal yang kecil terlebih dahulu. Seperti hal ini misalnya, cobalah untuk melakukan meditasi setiap pagi — gak perlu lama-lama kok, cuma 2 menit aja. Nah, nanti setelah beberapa minggu atau bulan, tentunya lo bisa meningkatkan durasi tersebut jadi lebih lama.
Takeaway
Berpikir positif bukan suatu hal yang bisa lo gunakan untuk menyelesaikan masalah lo, karena yang bisa menyelesaikan masalah lo, ya diri lo sendiri. Tapi dengan berpikir positif, tentunya hal ini akan memudahkan lo dalam menyelesaikan masalah tersebut. Berpikir positif adalah sebuah SKILL, yang berarti hal ini bisa dilatih. Namun, untuk melatih hal tersebut lo gak bisa melakukannya hanya dalam waktu 1 malam. Hal ini tentunya membutuhkan latihan terus menerus. Oleh karena itu, teruslah semangat melatih diri untuk jadi lebih baik!